DONGENG FANTASI | AHLI VIRUS DARI TIMUR

DONGENG FANTASI - Hallo...sahabat kumpulan tulisan 25 yang dirahmati Allah, pada postingan kali ini kami persembahkan sebuah Dongeng Fantasi. Cerita kita kali ini tentang seorang Ahli Virus yang berhasil menyembuhkan penyakit putra mahkota. Kalian juga dapat membaca cerita-cerita yang lain melalui link berikut iniDONGENG FANTASI

OK...seperti apakah dongeng tentang AHLI VIRUS DARI TIMUR ini ? langsung kita simak saja ceritanya. Inilah cerita tentang

AHLI VIRUS DARI TIMUR

Dahulu kala hiduplah seorang raja yang sangat terhormat dan bijaksana. Sang raja hanya mempunyai seorang putra mahkota. Sang raja sekarang sudah semakin tua. Salah satu pengganti sang raja tidak lain dan tidak bukan adalah putra mahkota satu-satunya.

Suatu hari putra mahkota melakukan perjalanan ke luar kerajaan. Setelah beberapa bulan putra mahkota pun pulang kembali ke kerajaan, namun keadaan sang putra mahkota kelihatan berbeda, banyak bercak merah di kulit sang putra mahkota, kemampuan merasanya pun sedikit berkurang, serta tangan dan kakinya pun cepat merasa lemas.

Raja pun segera memanggil tabib istana untuk memeriksa putra kesayangannya itu. Setelah memeriksa tabib istana memberi tahukan bahwa putra mahkota sedang terserang penyakit lepra. Betapa terpukulnya sang raja, putra mahkota yang akan segera menggantikan posisinya sekarang tergolek tak berdaya karena penyakit yang dideritanya.

Sayembara segera digelar, semua dokter terbaik diseluruh negeri diundang untuk menyembuhkan sang putra, namun tak satupun yang dapat menyembuhkannya. Semua obat telah diminum dan semua salep telah dioleskan namun penyakit sang putra mahkota tak kunjung sirna. Hingga sampailah kabar berita ini ke telinga seorang AHLI VIRUS yang berasal dari wilayah timur.

AHLI VIRUS ini telah membaca segala macam buku, baik dari timur hingga ke barat belahan dunia. Dia juga telah mempelajari berbagai ilmu dan telah menguasai karya dasar mereka, serta prinsip-prinsip dan manfaat-manfaatnya. Dengan demikian dia telah mahir dalam semua ilmu, dari filsafat hingga pengetahuan tentang tanaman dan daun-daunan yang berkhasiat, yang berbahaya maupun yang berguna.

Setelah mendengar berita itu, AHLI VIRUS segera berkemas menuju ke istana. Setelah dia tiba di istana, pada hari berikutnya, ketika fajar menyingsing dan matahari terbit, si AHLI VIRUS mengenakan pakaiannya yang terbaik, pergi mengunjungi sang Raja dan, setelah memperkenalkan dirinya, berkata,

"Yang Mulia, hamba telah mendengar tentang penyakit yang menyerang putra Paduka dan mendengar banyak dokter telah merawat putra Paduka tanpa menemukan jalan untuk menyembuhkannya. Yang Mulia, hamba dapat menyembuhkan Paduka tanpa memberi Paduka obat untuk diminum ataupun salep untuk dioleskan."

Ketika sang raja mendengar ini, dia berkata, "Jika engkau berhasil, aku akan memberimu kekayaan yang akan cukup untuk engkau nikmati bersama cucu-cucumu. Aku akan memberikan tanda mata kepadamu, dan aku akan menjadikanmu kawan dan sahabatku."

Sang raja memberikan jubah kehormatan pada si AHLI VIRUS itu, memperlakukannya dengan baik, lalu bertanya kepadanya,

"Dapatkah engkau benar-benar menyembuhkan putraku dari penyakit lepra ini tanpa memberi obat untuk diminum atau salep untuk dioleskan?"

AHLI VIRUS itu menjawab, "Ya, hamba akan menyembuhkan putra Paduka dari luar."

Sang raja heran, dan dia mulai merasa hormat dan sayang kepada orang bijak itu. Dia berkata, "Baiklah, AHLI VIRUS, laksanakan apa yang telah engkau janjikan."

AHLI VIRUS itu menjawab, "Hamba mendengar dan patuh. Hamba akan melakukannya besok pagi, jika Tuhan Yang Mahakuasa mengijinkan."

Lalu AHLI VIRUS itu pergi ke kota, menyewa sebuah rumah, dan di sana dia mulai meracik obat-obatan. Kemudian dengan pengetahuan dan keterampilannya yang sangat hebat, dia membuat sebuah palu dengan ujung melengkung, melubangi palu itu, dan juga pegangannya, dan mengisi pegangan tersebut dengan obat-obatan yang telah dibuatnya. Dia pun membuat sebuah bola. Setelah dia menyempurnakan dan mermpersiapkan segalanya, pada hari berikutnya dia mengunjungi sang Raja dan memberi hormat di hadapannya.

AHLI VIRUS mendatangi putra mahkota dan memintanya berkuda ke lapangan permainan dan bermain dengan bola dan palu itu. Putra mahkota berkuda, dikawal oleh para pengawal, para mentri, dan para bangsawan serta orang-orang terkemuka di tempat itu.

Ketika sang putra mahkota telah duduk diatas pelana, si AHLI VIRUS masuk, menyerahkan palu itu kepadanya, dan berkata, "Wahai putra Raja yang bahagia, ambillah palu ini, peganglah dengan tangan Paduka, dan sementara Paduka berkuda di lapangan, peganglah genggamannya erat-erat dengan tangan Paduka, dan pukullah bola itu. Berkudalah sampai Paduka berkeringat dan obatnya akan keluar dari genggaman itu ke tangan Paduka yang berkeringat, menyebar ke pergelangan tangan Paduka, dan beredar ke seluruh tubuh Paduka. Setelah Paduka berkeringat dan obat itu menyebar dalam tubuh Paduka, kembalilah ke istana, mandi, dan tidurlah. Paduka akan bangun dalam keadaan sembuh, dan demikianlah cara hamba menyembuhkan Paduka."

Putra mahkota mengambil palu dari AHLI VIRUS dan menaiki kudanya. Para pengawal melemparkan bola itu ke hadapan sang putra mahkota, yang, dengan memegang genggaman itu erat-erat di tangannya, mengikuti bola tersebut dan berusaha dengan penuh semangat untuk menangkapnya dan memukulnya.

Dia terus berkuda mengikuti bola itu dan memukulnya sampai telapak tangan dan bagian-bagian tubuhnya yang lain mulai berkeringat, dan obat itu mulai keluar dari pegangan tersebut dan mengalir ke seluruh tubuhnya. Ketika si AHLI VIRUS merasa yakin bahwa obat itu telah keluar dan menyebar ke seluruh tubuh sang putra raja, dia menasihatkannya untuk kembali ke istananya dan segera mandi.

Sang putra mahkota mandi dan membasus seluruh tubuhnya. Lalu dia mengenakan pakaiannya, meninggalkan kamar mandi, dan kembali ke istananya. Sedangkan si AHLI VIRUS, dia melewatkan malam hari dirumahnya, dan pagi-pagi keesokan harinya, dia pergi ke istana dan minta ijin untuk menemui raja.

Ketika dia dipersilakan ke dalam, dia masuk dan memberi hormat di hadapan sang raja lalu, Saat si AHLI VIRUS berdiri, raja berdiri dan memeluknya. Lalu dia mendudukkan AHLI VIRUS dan dengan penuh perhatian dan senyum, mengajaknya berbincang-bincang. Lalu sang raja menganugerahkan jubah kehormatan kepada si AHLI VIRUS, memberinya hadiah-hadiah dan derma, dan mengabulkan keinginan-keinginannya. Sebab ketika sang raja memandang putra mahkotanya dipagi hari sesudah mandi, dia menemukan tubuh putranya telah bersih dari penyakit lepra, sebersih dan semurni perak.

Karena itu dia merasa sangat bahagia dan sedang dalam suasana hati yang pemurah. Maka ketika pagi hari itu dia pergi ke aula istana dan duduk di atas singgasananya, dikawal oleh para Mentri dan para staff istana, ditemani oleh bangsawan-bangsawan istana, dan si AHLI VIRUS menghaturkan dirinya, sebagaimana yang disebutkan, sang raja berdiri, memeluknya, dan mendudukkannya di sampingnya. Dia memperlakukannya dengan penuh perhatian dan minum serta makan bersamanya.

Baca cerita fantasi lainnya ?