DONGENG FABEL | KISAH SI KELINCI KECIL YANG CERDIK

DONGENG FABEL | KISAH SI KELINCI KECIL YANG CERDIK - Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum wr. wb. Halo…pembaca setia kumpulan tulisan 25. Pada kesempatan ini saya akan hadirkan sebuah cerita fabel dengan judul “KISAH KELINCI KECIL YANG CERDIK” dan diakhir cerita saya sertakan unsur intrinsik dari kisah ini. Selamat membaca kisah ini semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan kepada yang lain supaya lebih banyak lagi yang mendapatkan manfaat.

Suatu hari di sebuah hutan yang damai. Hiduplah sekelompok kelinci di tepian sebuah danau. Mereka hidup sangat rukun. Hidup berdampingan tanpa perselisihan dan selalu tolong menolong antara satu dengan lainnya.

Hingga pada suatu hari terdengar sebuah kabar yang membuat seluruh kelinci dilanda kecemasan. Raja gajah dan rombongannya sedang menuju ke danau tempat tinggal mereka. Kedatangan raja gajah dan rombongannya ternyata mengganggu ketenangan para kelinci yang sudah lama menghuni tempat itu.

“bahaya, gerombolan gajah akan mengobrak-abrik tempat tinggal kita.” kata seekor kelinci.

“iya…bagaimana ini ?” tanya kelinci yang lain. Semua mengadu kepada pemimpin kelinci.

“tenang…tenang…” kata pemimpin kelinci.

“apakah ada dari kalian yang mampu menghentikan rombongan gajah yang akan datang ke tempat kita ini.” tanya pemimpin kelinci. Semua terdiam, semua takut menghadapi kelompok gajah yang berukuran besar. Bagaimana caranya para kelinci bisa mengingatkan mereka ?

Disaat semua terdiam tiba-tiba seekor kelinci yang bertubuh paling kecil berdiri dan berteriak

“saya tuanku, saya yang akan menghentikan mereka.” Kata si kelinci kecil. Semua kelinci melonggo, saling pandang dan kemudian tertawa.

“hahaha…..”,

“diam!!!” hardik pemimpin kelinci.

“aku percaya kepadamu kelinci kecil, sekarang buktikan kepada kami bahwa kau mampu menghadang gerombolan gajah.” Kata pemimpin kelinci.

“baiklah tuan, saya akan berusaha untuk menghalau mereka dari sini.” Jawab kelinci kecil.

Berangkatlah kelinci kecil untuk menghadang gerombolan gajah. Suara gemuruh langkah gerombolan gajah semakin mendekat. Kelinci kecil berdiri di tengah jalan menghadang gerombolan gajah.

“berhenti !!!” teriak kelinci kecil. Gerombolan gajahpun berhenti.

“hai kelinci kecil, beraninya kamu menghentikan kami, apakah kamu sudah siap mati.” Kata raja gajah.

Kelinci kecil itu kemudian mengajak Raja Gajah ke tepi danau.

“Aku dan kelompokku sudah lama tinggal di sekitar danau ini, aku sudah dipercaya oleh Raja Bulan untuk menjaga ketenangan danau ini,” jelas kelinci kecil pada raja gajah.

“Lihatlah sendiri!”seru kelinci kecil pada raja gajah.

“Tadi Raja Bulan berpesan padaku, jika kau dan anak buahmu mengganggu ketenangan hewan di sini.”

“Tentu Raja Bulan akan menghukum kalian!” kata si kelinci sambil menunjuk Raja Bulan yang tampak terlihat bercahaya di permukaan air danau.

Mendengar hal itu si raja gajah jadi ketakutan.

“Ba… baiklah, kelinci. Kami berjanji akan tetap menjaga pesan raja bulan.”

Maka sejak saat itu, raja gajah dan kelompoknya tidak lagi mengganggu kehidupan para kelinci yang hidup di sekitar danau. Mereka kini bisa hidup berdampingan dengan kelinci. Sebenarnya raja bulan itu hanyalah bayangan bulan purnama yang memantul ke atas permukaan air danau.

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK dalam cerita “KISAH KELINCI KECIL YANG CERDIK”

Unsur-unsur penyusun cerpen dari dalam disebut unsur instrinsik, diantaranya adalah judul, tema, tokoh/penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.

Berikut ini akan saya ulas hasil analisis dari cerpen berjudul "KISAH SI KELINCI KECIL YANG CERDIK" yang akan disertakan alasan di setiap unsur.

Judul Cerpen :

KISAH SI KELINCI KECIL YANG CERDIK

Tema :

Tema merupakan ide dasar pengembangan yang kemudian akan membentuk isi cerpen. Cerpen diatas bertemakan mencari solusi dari sebuah masalah dengan cara yang bijaksana.

Alasan : Di sepanjang cerpen ini, diceritakan kisah kelinci kecil yang berusaha mencari solusi bagaimana menghalau segerombolan gajah yang datang ke tempat koloni kelinci tinggal.

Tokoh / penokohan

Tokoh atau penokohan merupakan penjabaran orang beserta peran dalam cerpen. Biasanya peran tersebut berisi sifat-sifat para pelaku dalam cerita, yang di tandai dari gaya bahasa, gerak-gerik tokoh, atau deskripsi dari si pengarang sendiri.

*Kelinci kecil :

Bertubuh kecil namun cerdas dan pemberani (“saya tuanku, saya yang akan menghentikan mereka.” Kata si kelinci kecil.)

*Pemimpin kelinci :

Bijaksana (“aku percaya kepadamu kelinci kecil, sekarang buktikan kepada kami bahwa kau mampu menghadang gerombolan gajah.” Kata pemimpin kelinci.)

*Raja Gajah :

Bertubuh besar namun mudah diperdaya (“Ba… baiklah, kelinci. Kami berjanji akan tetap menjaga pesan raja bulan.”)

Latar

Latar adalah unsur yang melatari sebuah cerita.

Waktu :

Tidak ditentukan (Suatu hari di sebuah hutan yang damai.)

Tempat :

Tepian danau (Hiduplah sekelompok kelinci di tepian sebuah danau.)

Alur

Alur adalah maju mundurnya sebuah cerpen, ada tiga macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran (maju mundur).

Cerpen ini mengandung alur maju, karena di setiap kalimat per kalimat, paragraf per paragraf menceritakan untaian cerita yang selalu maju.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pengarang memposisikannya dalam cerita.

  1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Biasanya menggunakan kata aku sebagai subjek tokoh utama.
  2. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pada sudut pandang jenis ini, orang pertama hanya sebagai figuran saja.
  3. Sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Pengarang menceritakan orang lain berdasarkan pengamatannya namun pengarang sampai tahap menuliskan isi hati tokoh utama.
  4. Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat.

Banyak macam-macam sudut pandang, namun cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat. Karena si pengarang dalam cerpen menceritakan tentang si Kelinci kecil, pemimpin kelinci dan raja gajah yang menceritakan tentang permasalahannya, detail dengan latar belakang yang diceritakan si penulis.

(Suatu hari di sebuah hutan yang damai. Hiduplah sekelompok kelinci di tepian sebuah danau. Mereka hidup sangat rukun. Hidup berdampingan tanpa perselisihan dan selalu tolong menolong antara satu dengan lainnya.

Hingga pada suatu hari terdengar sebuah kabar yang membuat seluruh kelinci dilanda kecemasan. Raja gajah dan rombongannya sedang menuju ke danau tempat tinggal mereka. Kedatangan raja gajah dan rombongannya ternyata mengganggu ketenangan para kelinci yang sudah lama menghuni tempat itu.)

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat disampaikan dalam cerpen.

Amanat dari cerpen ini : " Setiap masalah tentu ada jalan keluarnya, maka carilah setiap jalan keluar dengan bijaksana. "

Terima kasih sudah mambaca hingga akhir. jika teman-teman ingin berdonasi untuk blog ini cukup bacakan surat Al-Fatihah untuk saya, keluarga, saudara dan umat muslim seluruhnya. semoga berkah di dunia dan akhirat. Wassalamu'alaikum wr. wb.