Tuesday, April 30, 2019

Dongeng fabel : Kancil dan Siput

Dongeng yang bercerita tentang persahabatan hewan kancil dan siput

Setelah menyimak dongeng pada video diatas hingga akhir teman-teman bisa mempelajari unsur intrinsik yang kami sajikan dibawah ini.

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK dalam cerita "KANCIL DAN SIPUT"

Unsur-unsur penyusun cerita dari dalam disebut unsur instrinsik, diantaranya adalah judul, tema, tokoh/penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.

Berikut ini akan saya ulas hasil analisis dari cerita berjudul "KANCIL DAN SIPUT" yang akan disertakan alasan di setiap unsur.

Judul Cerita :

KANCIL 🐱 DAN SIPUT 🐌

Tema :

Tema merupakan ide dasar pengembangan yang kemudian akan membentuk isi cerita. Cerita tersebut bertemakan

  • Si Kancil yang lupa diri.
  • Alasan : Di sepanjang cerita ini, diceritakan kisah si kancil yang lupa diri karena kesuksesannya menjadi seorang pembaca cerita yang hebat.

Tokoh / penokohan

Tokoh atau penokohan merupakan penjabaran orang beserta peran dalam cerita. Biasanya peran tersebut berisi sifat-sifat para pelaku dalam cerita, yang di tandai dari gaya bahasa, gerak-gerik tokoh, atau deskripsi dari si pengarang sendiri.

*Si Kancil :

Si hewan pandai bercerita.

(Kancil mempunyai keahlian pandai bercerita. Keahliannya ini membuatnya terkenal hingga keseluruh negeri hewan.)

*Siput :

Teman si kancil yang berhati mulia.

(Siput mengangguk dan berkata, “Baiklah, saya akan kembali ke rumah.”)

Latar

Latar adalah unsur yang melatari sebuah cerita.

Waktu :

Tidak ditentukan (Hari berganti hari menjadi minggu, minggu berganti minggu menjadi bulan, bulan berganti bulan menjadi tahun.)

Tempat :

Tepian sungai (Suatu Petang, Siput duduk termenung di tepi sungai.)

Alur

Alur adalah maju mundurnya sebuah cerita, ada tiga macam alur : Alur maju, alur mundur, alur campuran (maju mundur).

Cerita ini mengandung alur maju, karena di setiap kalimat per kalimat, paragraf per paragraf menceritakan untaian cerita yang selalu maju.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pengarang memposisikannya dalam cerita.

  1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Biasanya menggunakan kata aku sebagai subjek tokoh utama.

  2. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pada sudut pandang jenis ini, orang pertama hanya sebagai figuran saja.

  3. Sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Pengarang menceritakan orang lain berdasarkan pengamatannya namun pengarang sampai tahap menuliskan isi hati tokoh utama.

  4. Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat.

Banyak macam-macam sudut pandang, namun cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat. Karena si pengarang dalam cerita menceritakan tentang si Kelinci kecil, pemimpin kelinci dan raja gajah tentang permasalahannya, detail dengan latar belakang yang diceritakan si penulis.

(Hari berganti hari menjadi minggu, minggu berganti minggu menjadi bulan, bulan berganti bulan menjadi tahun. Si Kancil semakin dikenal karena kecerdikannya. Ke manapun dia pergi pasti ada hewan yang menegur dan menyapanya. Dia juga sering diundang sebagai tamu Istimewa dalam acara-acara penting. Semua hewan dari yang Kecil sampai yang besar, dari yang lemah hingga yang perkasa sayang kepada Si Kancil yang cerdik itu.)

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat disampaikan dalam cerita.

Amanat dari cerita ini :

  1. Jangan merendahkan siapapun yang berada dibawahmu meskipun dia kecil, karena tuhan pasti menciptakan segala sesuatu dengan kelebihan.

  2. Berani meminta maaf atas kesalahan kita lakukan adalah ciri orang hebat.

Anda sudah membaca 1 dari 45 dongeng
2,22%

Baca dongeng berikutnya ?

0 Comments:

Post a Comment