
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor burung beo bernama Kiko. Kiko sangat senang tinggal di hutan. Setiap hari ia terbang ke sana kemari, bernyanyi dengan riang, dan bermain bersama teman-temannya.

Suatu hari, ketika Kiko sedang asyik bermain, ia tidak menyadari ada bahaya yang mengintainya. Seorang pemburu datang dan menangkap Kiko dengan jaring. Kiko sangat terkejut dan ketakutan. Ia meronta-ronta, tetapi tidak bisa melepaskan diri.

Pemburu itu membawa Kiko ke kota dan menjualnya di pasar burung. Kiko dimasukkan ke dalam sangkar yang sempit. Ia merasa sangat sedih dan kesepian. Ia merindukan rumahnya di hutan dan teman-temannya.

Setiap hari Kiko hanya bisa memandangi orang-orang yang lalu lalang di pasar. Ia berharap ada seseorang yang mau membawanya pulang dan merawatnya dengan baik. Namun, hari-hari berlalu dan tidak ada yang membelinya.

Suatu sore, seorang gadis kecil bernama Lani datang ke pasar burung bersama ibunya. Lani melihat Kiko di dalam sangkar dan merasa kasihan padanya. "Ibu, bolehkah aku membeli burung beo ini?" tanya Lani kepada ibunya.

Ibu Lani tersenyum dan mengangguk. Lani sangat senang. Ia memberi nama burung beo itu Kiko. Lani membawa Kiko pulang dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Di rumah Lani, Kiko mendapatkan sangkar yang lebih besar dan nyaman. Lani memberinya makanan yang lezat dan air minum yang bersih setiap hari. Lani juga sering mengajak Kiko bermain dan berbicara.

Kiko sangat senang tinggal bersama Lani. Ia tidak lagi merasa sedih dan kesepian. Ia sudah menemukan rumah baru dan sahabat yang menyayanginya.

Meskipun Kiko masih merindukan hutan, ia tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa kembali kesana. Ia bersyukur telah bertemu dengan Lani dan memiliki kehidupan yang baru.

Kiko dan Lani menjadi sahabat terbaik. Mereka selalu bersama, bermain dan berbagi cerita. Kiko tidak lagi menjadi Beo yang malang, tetapi Beo yang paling bahagia di Dunia.
0 Comments:
Post a Comment