Friday, April 26, 2019

Dongeng Fabel : Semut dan Kepompong

Dongeng tentang semut yang sombong dan kepompong yang penyabar

Setelah menyimak dongeng pada video diatas hingga akhir teman-teman bisa mempelajari unsur intrinsik yang kami sajikan dibawah ini.

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK dalam cerita "SEMUT DAN KEPOMPONG"

Unsur-unsur penyusun cerita dari dalam disebut unsur instrinsik, diantaranya adalah judul, tema, tokoh/penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.

Berikut ini akan kita ulas bersama hasil analisis dari cerita berjudul "SEMUT DAN KEPOMPONG" yang akan disertakan alasan di setiap unsur.

Judul Cerita :

SEMUT DAN KEPOMPONG

Tema :

Tema merupakan ide dasar pengembangan yang kemudian akan membentuk isi cerpen. Cerpen tersebut bertemakan

  1. Hidup harus saling tolong-menolong, dan jangan sombong ketika sedang berada diatas.

Alasan : “Tidak apa apa, memang sudah kewajiban kita untuk tolong-menolong kepada yang sedang kesusahan bukan? Karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya?” Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Tokoh / penokohan

Tokoh atau penokohan merupakan penjabaran orang beserta peran dalam cerita. Biasanya peran tersebut berisi sifat-sifat para pelaku dalam cerita, yang di tandai dari gaya bahasa, gerak-gerik tokoh, atau deskripsi dari si pengarang sendiri.

*Semut :

Binatang kecil yang merasa dirinya paling beruntung.

(“Coba lihat aku, bisa pergi kemana saja ku mau,” ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.)

*Kepompong :

Binatang yang lemah namun suka menolong.

(“Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?”)

Latar

Latar adalah unsur yang melatari sebuah cerita.

Waktu :

Di suatu malam

(Hingga pada suatu malam, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat.)

Tempat :

Di hutan (Di suatu hutan yang rindang, hiduplah bermacam binatang dengan damai.)

Alur

Alur adalah maju mundurnya sebuah cerpen, ada tiga macam alur : Alur maju, alur mundur, alur campuran (maju mundur).

Cerpen ini mengandung alur maju, karena di setiap kalimat per kalimat, paragraf per paragraf menceritakan untaian cerita yang selalu maju.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pengarang memposisikannya dalam cerita.

Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Biasanya menggunakan kata aku sebagai subjek tokoh utama. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pada sudut pandang jenis ini, orang pertama hanya sebagai figuran saja. Sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Pengarang menceritakan orang lain berdasarkan pengamatannya namun pengarang sampai tahap menuliskan isi hati tokoh utama. Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat. Banyak macam-macam sudut pandang, namun cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat. Karena si pengarang dalam cerita menceritakan tentang Semut dan kepompong tentang permasalahannya, detail dengan latar belakang yang diceritakan si penulis.

(Si semut bergumam, “Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana.”, “Menjadi kepompong memang memalukan!”. )

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat disampaikan dalam cerpen.

Amanat dari cerpen ini :

  1. Jangan suka merendahkan orang-orang yang sedang berada dibawah kamu, karena tuhan menciptakan segala sesuatu pasti dengan kelebihan masing-masing.
  2. Orang yang kamu hina hari ini, bisa jadi suatu ketika akan menjadi penolongmu.

Terima kasih sudah membaca cerita SEMUT DAN KEPOMPONG serta ulasan unsur intrinsiknya hingga akhir, semoga bermanfaat.

Baca cerita fabel lainnya ?

0 Comments:

Post a Comment