Monday, November 26, 2018

Cerpen Remaja : Saat Angga Mengubah Segalanya

cerpen remaja romantis saat Angga merubah segalanya

Cerpen Remaja - Hidup remaja tak selalu tentang cinta pertama atau pesta-pesta besar. Kadang, itu tentang pertemanan yang diuji oleh perasaan dan ego. Cerpen Remaja kali Ini berkisah tentang persahabatan yang rapuh dan seorang cowok bernama Angga yang datang dan mengubah segalanya.

Langit mendung saat kulangkahkan kaki menuju kelas. Di depan kelas sudah nampak lima jagoan jelita yang sedang menungguku.

Master Gank gelar dari persahabatan kami yang terbina sejak kelas satu. Kita semua satu kelas, bayangkan saja enam cewek badung ada dalam satu kelas, pokoknya tiada hari tanpa keributan deh.

Eh.... aku belum ngenalin mereka sama kamu kan? Mulai dari aku deh, namaku Asti tapi teman-temanku suka panggil "Trondol". Sebel juga sih tapi gimana lagi dilarang protes.

Kadua Nana dia juga punya panggilan sayang Si "bruncul" sebabnya nih anak paling tomboi di antara kita rambutnya dipotong habis makanya sebut saja dia Bruncul Girl.

Ketiga Si "Cunong" ini si Yanti yang punya julukan.

Keempat Erdining "Brindil" yang punya rambut keriting nggak nguatin. Yang kelima Eris "Bocil", alias Bocah Cilik tapi jangan ditanya kalau lagi ceramah bikin ngantuk Bo...?

Dan yang tarakhir Novi yang "seger" tahu deh pakai resep apa bawaannya seger melulu.

Kita berenam sepakat dengan panggilan itu cuma syaratnya kamu semua jangan ikutan panggil gitu sama kami bisa-bisa kamu semua kena pukulan maut.

Habis kita kan jago karate semua (ini asli bukan echo). Seperti biasa setiap istirahat “Master Gank“ pada ngacir ke kantin Bu Lin.

“Bu, bakso sama es kelapanya ya. Hei... giliran siapa nih yang bayarin ayo ngaku.” Kata Si Bocil cerewet.

“lye deh aku yang bayar.” Jawab Cunong sambil cemberut.

”Eh... tuh lihat Angga lagi ngapain, jaile kaya Tomy Page.” Bisik Nana Bruncul sama si Cunong yang sampai keselek.

”Alah. mulai deh kalau sudah lihat cowok cakep pada berebutan kayak orang utan semua.” Godaku sambil ngelirik juga.

“Cepetan yuk, lima menit lagi nih, ntar kena semprot Pak Kumis lagi.”

Sejak kelasku kedatangan Tomy Page alias Aditya Dwipangga, semua berubah. Aku sendiri heran setan mana yang merasuki jiwa Master Gank.

Dan sekarang tidak ada lagi yang mau dipanggil dengan sebutan khusus yang telah disepakati bersama. Sekarang kelas jadi sepi karena kamu Angga, aku benci sama kamu karena kamu yang menyebabkan persahabatan kami hancur.

Aku tahu banyak cewek yang memuji-muji kamu. Angga yang cakep, baik hati pintar dan tidak sombonglah tapi bagiku kamu cowok paling jelek di dunia ini.

“Asti, boleh pinjam catatan bisnisnya” katanya suatu hari yang bikin aku sebel bayangin saja semua mata pada ngelirik sinis keki kan.

“Sorry Ngga aku tidak bawa.” Jawabku ketus yang membuat Angga kaget soalnya dia tahu kalau aku setangah mati membencinya. Mungkin dia berusaha mangajak baikan tapi niatnya gagal.

”Asti aku mau bicara sama kamu karena ini menyangkut kamu.”

”Aduh maaf Ngga aku lagi pusing lain kali saja deh.”

”Udah deh Ngga, jangan kasih hati anak judes ini. Nih aku pinjamin buku bisnisku.“ Kupingku panas sekali dengar omongan Nana yang mojokin aku tapi kucoba untuk tetap sabar.

”Na, kamu tidak usah ikut campur urusan orang lain deh. mendingan kamu urusin diri kamu sendiri.“

Kali ini Eris ikutan bicara sambil sinis padaku. Aku sudah tidak tahan lagi, kuambil tas dan lari keluar kelas. Mataku panas dan kenapa aku harus menangisi semua yang terjadi.

“Ah munafik benar sih lu As...” teriak seseorang yang aku tidak tahu siapa.

Sore hari setelah kuselesaikan pekerjaan rumahku kubaca serial Lupus yang baru setengah halaman kubaca di teras rumah.

“Assalamu’alaikum… boleh aku masuk”, kata Angga yang tak kuduga kedatangannya dan membuat aku kaget.

“Silahkan masuk. Ada apa Ngga”. Kataku sedikit ketus karena teringat kejadian tadi siang, kulihat Angga menunduk.

“Asti aku minta maaf atas kejadian siang tadi dikelas, aku ndak tahu kalau akan seperti ini jadinya. Aku cuma ingin kamu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan kamu karena sikap kamu tampak sangat membenciku.”

Sejenak aku menatapnya dan kulihat sinar kejujuran dimatanya yang membuat keangkuhanku luruh dan tak terasa aku menangis.

”Sudahlah Ngga, tidak usah kamu lngat lagi. Aku yang salah telah memusuhi kamu selama ini. Maafkan aku juga Angga.”

Akhirnya kuceritakan juga asal mula aku membencinya. Sejak pertama kali kami mengenal Angga teman-teman menaruh hati padanya. Kemudian mengajak bertaruh memperebutkan Angga. Jelas aku menolak usulan gila itu semua marah padaku karena cuma aku yang tidak setuju dengan usulan itu.

Aku dibilang munafiklah, takut kalah bersaing dan sebagainya. Karena itulah kemudian aku mulai membenci kamu Angga. Kehadiranmu membuat kami saling bersaing untuk menarik perhatianmu sehingga persahabatan menjadi hancur.

“Angga maafkan aku kalau kenyataan yang harus kita terima begini”, kataku saat mengantar kepergian Angga.

“Sudahlah jangan menyesali yang telah terjadi. Sebagai tanda persahabatan kita terimalah kenang-kenangan dariku ini, buka saja.” Katanya lirih dan kubuka kot

ak mungil itu sebuah liontin hati dengan inisial “AA” memancar dari kotak itu.

“Terima kasih Angga. aku tidak akan melupakan kamu sampai kapan pun jangan lupa kirim kabar.” Jawabku sambil melepas kalung berinisial namaku untuknya.

“Asti aku mencintaimu aku pasti kirim kabar terima kasih yah.” Bisiknya.

“Angga…”

“Hai Trondol, lagi ngapain kamu disitu cepetan dong lapar nih giliran yang bayarin malah ngumpet.”

Teriakan itu membuatku tersentak dan saat kupalingkan wajahku disana lima cewek jelita telah menantiku untuk kembali mengukir persahabatan kami yang lama redup.

“Teman-teman, I miss you” teriakanku hampir tak bersuara karena kerongkonganku terasa tersumbat. Aku berlari menghampiri mereka.

“Terima kasih Angga kau kembalikan mereka padaku.” Kataku dalam hati.

Di ujung cerpen remaja ini, kita belajar bahwa persahabatan yang kuat mampu mengatasi rasa cemburu dan ego. Meskipun perubahan datang dalam hidup kita, seperti kepergian Angga, persahabatan abadi. Mereka belajar untuk memaafkan, merangkul perbedaan, dan menghargai persahabatan mereka. Selamat tinggal Angga, tapi selamat datang kembali dalam cinta sejati persahabatan kami.

Baca kisah cinta dan remaja lainnya ?

0 Comments:

Post a Comment