DONGENG FABEL | RAWA CERIA

Setelah menyimak dongeng pada video diatas hingga akhir teman-teman bisa mempelajari unsur intrinsik yang kami sajikan dibawah ini.

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK dalam dongeng "RAWA CERIA"

Unsur-unsur penyusun cerita dari dalam disebut unsur instrinsik, diantaranya adalah judul, tema, tokoh/penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.

Berikut ini akan saya ulas hasil analisis dari dongeng berjudul "RAWA CERIA" yang akan disertakan alasan di setiap unsur.

Judul Dongeng :

RAWA CERIA

Tema :

Tema merupakan ide dasar pengembangan yang kemudian akan membentuk isi dongeng. Dongeng tersebut bertemakan

  1. Seberat apapun masalah jika kita selesaikan bersama pasti akan terasa ringan.
  2. Gotong-royong adalah cara terbaik untuk menyelesaikan semua masalah.

Alasan : “Eh, bagaimana kalo kita tambah saja air rawa ini?” Usul Bidi spontan. “Tadi sewaktu jalan-jalan, aku sempat melewati air sungai di kaki bukit. Di sana, air masih mengalir meskipun tidak sederas biasanya.”

Tokoh / penokohan

Tokoh atau penokohan merupakan penjabaran orang beserta peran dalam dongeng. Biasanya peran tersebut berisi sifat-sifat para pelaku dalam dongeng, yang di tandai dari gaya bahasa, gerak-gerik tokoh, atau deskripsi dari si pengarang sendiri.

*Bidi si Badak :

Pemimpin Rawa yang peduli dengan teman-temannya. (Sebagai pimpinan di rawa, Bidi si Badak mengkhawatirkan nasib teman-temannya..)

*Kodi si Kodok :

Teman Bidi yang lincah. (Lompatan Kodi si Kodok jadi tak selincah biasanya.)

*Cica si Cacing :

Teman Bidi yang tinggal dekat kolam bidi. (Cica si Cacing dan Kodi si Kodok yang kebetulan tinggal tidak jauh dari kolam Bidi.)

Latar

Latar adalah unsur yang melatari sebuah dongeng.

Waktu :

Di musim kemarau (Sudah berbulan-bulan lamanya musim kemarau panjang datang.)

Tempat :

Rawa (“Tidak Kok, justru aku akan mencari rawa yang banyak airnya untuk kita semua.Tapi rasanya,tidak ada rawa yang lebih nyaman dari tempat kita.)

Alur

Alur adalah maju mundurnya sebuah dongeng, ada tiga macam alur : Alur maju, alur mundur, alur campuran (maju mundur).

Dongeng ini mengandung alur maju, karena di setiap kalimat per kalimat, paragraf per paragraf menceritakan untaian dongeng yang selalu maju.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pengarang memposisikannya dalam dongeng.

  1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Biasanya menggunakan kata aku sebagai subjek tokoh utama.
  2. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pada sudut pandang jenis ini, orang pertama hanya sebagai figuran saja.
  3. Sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Pengarang menceritakan orang lain berdasarkan pengamatannya namun pengarang sampai tahap menuliskan isi hati tokoh utama.
  4. Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat.

Banyak macam-macam sudut pandang, namun dongeng ini menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat. Karena si pengarang dalam dongeng menceritakan tentang Bidi si pemimpin rawa bersama teman-temannya yang mencari solusi tentang permasalahannya, detail dengan latar belakang yang diceritakan si penulis.

(Sudah berbulan-bulan lamanya musim kemarau panjang datang. sementara itu hujan belum menampakan tanda-tanda akan turun. Siapapun pasti akan tersiksa.)

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat disampaikan dalam dongeng.

Amanat dari dongeng ini :

  1. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah yang selalu memikirkan rakyatnya.
  2. Selesaikanlah masalah dengan musyawarah dan gotong-royong.
Anda sudah menyimak 3 dari 45 dongeng
6,66%

Baca dongeng berikutnya ?

  • Unknown - reader May 5, 2020 at 9:16 AM

    Apa aja sih sudut pandang yang terdapat pada cerita tersebut