DONGENG FABEL | RINGGO SI RUBAH KECIL

Setelah menyimak dongeng pada video diatas hingga akhir teman-teman bisa mempelajari unsur intrinsik yang kami sajikan dibawah ini.

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK dalam cerita “RINGGO SI RUBAH KECIL”

Unsur-unsur penyusun cerita dari dalam disebut unsur instrinsik, diantaranya adalah judul, tema, tokoh/penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.

Berikut ini akan saya ulas hasil analisis dari cerita berjudul "RINGGO SI RUBAH KECIL" yang akan disertakan alasan di setiap unsur.

Judul Cerita :

RINGGO SI RUBAH KECIL

Tema :

Tema merupakan ide dasar pengembangan yang kemudian akan membentuk isi cerita. Cerita tersebut bertemakan

  1. Mencari teman baru ditempat yang baru.

Alasan : “Selamat pagi, aku Ringgo, anak baru di desa ini, bolehkan aku ikut bermain?”

Tokoh / penokohan

Tokoh atau penokohan merupakan penjabaran orang beserta peran dalam cerita. Biasanya peran tersebut berisi sifat-sifat para pelaku dalam cerita, yang di tandai dari gaya bahasa, gerak-gerik tokoh, atau deskripsi dari si pengarang sendiri.

*Ringgo :

Anak Rubah yang bertubuh kecil. (“Ahh .. tubuhmu kecil sekali apa mungkin kamu bisa berlari cepat mengelilingi tanah lapang ini untuk bermain kasti bersama kami.”)

*Boni :

Anak Macan tutul yang kurang menyukai ringgo. (Mereka menoleh, seekor anak macan tutul memandangnya lekat, lalu tertawa mengejek.)

Latar

Latar adalah unsur yang melatari sebuah cerita.

Waktu :

Tidak ditentukan (“Hari ini aku akan berjalan-jalan keliling desa, siapa tahu aku akan bertemu teman baru,” kata Ringgo riang sambil mengibas-ngibaskan ekornya.)

Tempat :

Hutan Atograzu (Ringgo dan keluarganya menempati rumah baru di hutan Atograzu bagian selatan, selain lebih dekat dengan tempat ayahnya bekerja, memang sudah waktunya keluarga mereka berpisah dengan keluarga nenek di bagian utara.)

Alur

Alur adalah maju mundurnya sebuah cerita, ada tiga macam alur : Alur maju, alur mundur, alur campuran (maju mundur).

Cerita ini mengandung alur maju, karena di setiap kalimat per kalimat, paragraf per paragraf menceritakan untaian cerita yang selalu maju.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pengarang memposisikannya dalam cerita.

  1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Biasanya menggunakan kata aku sebagai subjek tokoh utama.
  2. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pada sudut pandang jenis ini, orang pertama hanya sebagai figuran saja.
  3. Sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Pengarang menceritakan orang lain berdasarkan pengamatannya namun pengarang sampai tahap menuliskan isi hati tokoh utama.
  4. Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat.

Banyak macam-macam sudut pandang, namun cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat. Karena si pengarang dalam cerita menceritakan tentang Anak rubah yang berusaha menyesuaikan diri di tempat yang baru beserta permasalahannya, detail dengan latar belakang yang diceritakan si penulis.

(Kemudian dia mulai lari sekencang-kencangnya melewati lapangan rumput untuk pulang ke peternakan, sambil mengembik-embik memanggil ibunya. Tetapi di tengah jalan, dekat pohon perdu, apa yang ditakutkan benar-benar terjadi, seekor serigala telah berdiri di sana memandangnya dengan wajah lapar.)

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat disampaikan dalam cerita.

Amanat dari cerita ini :

  1. Selalu tenang dan sabar ketika berada pada sebuah masalah, karena ketenangan dan kesabaran yang akan melepaskan kita dari masalah.

Baca cerita fabel lainnya ?