Cerita inspirasi : Sapi betina bani Israil - Konon ada seorang pemuda yang sangat miskin dari Bani lsrail. Selain miskin harta dia juga memiliki akhlak yang buruk dan tldak memiliki pemahaman agama yang benar. Pemuda itu mempunyai seorang paman yang kaya raya. Sang paman memiliki seorang putri yang cantik jelita.
Pemuda itu sangat berharap pamannya cepat meninggal dunia sehingga dia mendapatkan harta yang banyak dan menikahi putri pamannya yang sangat cantik. Ternyata pamannya berumur panjang.
Akhirnya, sang pemuda berencana melakukan kejahatan kepada pamannya agar dia bisa mewujudkan keinginannya.
Suatu malam, sang pemuda membunuh pamannya sendiri. Dia membawa jenazah pamannya dan meletakkannya di depan pintu rumah salah seorang kerabatnya.
“Hu hu hu Paman!, Jangan pergi!"
pemuda itu duduk menangis di pintu rumah seolah-olah dia sangat bersedih atas kematian pamannya. Tatkala orang-orang melintas di depan rumah. Mereka menuduh penghuni rumahlah yang membunuh pamannya.
“Bukan! Bukan kami yang melakukannya! Kami berani bersumpah!“ kata penghuni rumah.
“Lalu. siapa orangnya? Kami menemukan pemuda ini sedang menangisi kematian pamannya di depan rumah kamu."
Orang-orang kebingungan mencari siapa pembunuhnya.
“Saya menemukan jasad paman saya sudah tergeletak di depan rumah ini,“ ujar pemuda ltu berbohong sambil terus berpura-pura menangis.
Para penduduk segera pergi menemui Nabi Musa dan menceritakan peristiwa tadi.
“Deml Allah, aku bertanya kepada kalian, siapa yang mengetahui pembunuh orang itu?" tanya Nabi Musa.
Tidak satu pun yang menjawab.
“Wahai Nabi Allah. Mengapa engkau tidak bertanya kepada Tuhanmu agar Dia memberitahumu siapa pembunuhnya?”ucap salah seorang penduduk.
Nabi Musa pun berdoa kepada Allah Yang Maha Esa. Lalu, Nabi Musa memerintahkan orang-orang agar menyembelih seekor sapi betina. Potongan tubuh sapi betina itu lalu diminta untuk dibawa ke hadapan Nabi Musa. Namun orang-orang Bani lsrail itu malah mengira bahwa perintah nabi Musa adalah sebuah ejekan bagi mereka.
“Wahai Musa, apakah engkau mengejek kami, padahal kami bertanya kepadamu mengenai orang yang terbunuh, dan engkaujustru memerintahkan kami agar menyembelih sapi.”
Dengan santun nabi Musa menjawab,
“Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.”
Nabi Musa pun menjelaskan bahwa perintah itu termasuk rencana dari Allah SWT, maka mereka menanyakan ciri-ciri sapi tersebut kepada nabi Musa AS.
“Wahai,Musa. berapa usia sapi yang akan dlsembelih itu?" tanya salah seorang Bani lsrail.
“Usia sapi itu pertengahan, tidak tua dan juga tidak muda." jawab Nabi Musa.
“Warnanya apa, Wahai Musa?“ Tanya mereka lagi.
“Dia (Allah) berfirman, bahwa sapi itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang menyenangkan orang-orang yang memandangnya…” jawab nabi Musa.
Bani Israil pun kembali bertanya, “Musa, mohonkan kepada tuhanmu kepada kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. Karena sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami, dan jika Allah menghendaki, niscaya kami mendapatkan petunjuk.”
Dengan sabar nabi Musa pun menjawab, “Dia (Allah) berfirman, sapi itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang (cacat).”
Setelah mendengarkan penjelasan yang panjang dari nabi Musa mereka pun berkata, “sekarang barulah engkau menerangkan hal yang sebenarnya.”
Merekapun mecari-cari sapi betina yang dimaksud namun mereka tidak mendapatkannya kecuali sapi milik seorang anak laki-laki yang berbakti kepada ibunya. Setelah mereka membelinya, lalu mereka menyembelihnya. Kemudian diambillah potongan dari tubuh sapi.
Dari potongan tadi dipukulkanlah kepada si mayat. Dan atas izin Allah si mayatpun hidup kembali seraya berkata,
“Si Fulan yang membunuhku.” Lantas ia meninggal.
0 Comments:
Post a Comment