KISAH HIKMAH | KELEDAI DAN MUATAN GARAM - Suatu hari di sebuah desa hiduplah seorang pedagang garam. Setiap hari ia pergi ke kota dengan membawa garam dipungung keledainya.
Suatu hari ia bersama keledainya sedang berjalan menyusuri tepian sebuah sungai. Secara tidak sengaja keledainya terpeleset dan tercebur kedalam air. Dengan susah payah, si pedagang membantunya untuk berdiri. Namun banyak garam yang mencair di aliran sungai. Akibatnya beban muatan menjadi lebih ringan daripada sebelumnya. Oleh karena itu keledai pulang dengan riang gembira.
Pada hari berikutnya, ia kembali menyusuri tepian sungai dengan membawa muatan garam dipunggung keledainya. Si keledai sengaja menggelincirkan dirinya kesungai dengan tujuan mengurangi berat beban muatannya. Seketika itu si pedagang mengetahui kelicikan keledai, dan berjanji akan memberinya pelajaran. Kemudian dilain waktu si pedagang memberinya muatan kapas.
Seperti biasa ketika berjalan menyusuri tepian sungai si keledai sengaja menceburkan diri ke dalam sungai. Beberapa saat kemudian si pedagang membantunya berdiri. Namun beban di punggung keledai menjadi berkali-kali lebih berat dari sebelumnya. Si keledai hampir tak mampu bergerak karena beratnya beban. Si keledai meminta ma’af atas apa yang telah ia lakukan, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan liciknya di kemudian hari.
Cerita ini terjemahan dangan pengembangkan oleh YOYOK DWI SAPUTRO dari cerita berjudul “THE ASS AND THE LOAD OF SALT” dalam buku STORIES FOR YOU karya ustad MUSTOLAH MAUFUR, M.A. buku berbahasa Inggris yang di ajarkan di KMI “DARUSSALAM” GONTOR pondokku Tercinta
0 Comments:
Post a Comment