DONGENG FABEL | ANJING DALAM PALUNGAN

DONGENG FABEL | ANJING DALAM PALUNGAN - Suatu ketika ada seorang petani yang mempunyai seekor anjing galak. Dia selalu di rantai di gerbang ladang rumahnya. Tugasnya adalah menjaga ladang dari para pencuri. Dia mempunyai tubuh yang besar, rahang yang kuat, dan suara yang keras. Sehingga siapapun yang mendekati ladang tuannya akan segera lari ketika mendengar dia menyalak.

Pernah suatu ketika ada seseorang yang hendak mencuri di ladang milik tuannya, dengan membawa senjata, dia masuk ke ladang tuan si anjing. Anjing yang sedari tadi sudah memperhatikan gerak-gerik si pencuri segera menyalak dengan keras. Si pencuri yang mendengar suara si anjing segera mengambil senjata dan segera mengarahkan kepada si anjing. Namun si anjing bukannya takut malah semakin beringas, matanya melotot memperhatikan si pencuri dan menyalak dengan suara yang keras.

Si pencuri pun akhirnya lari tunggang langgang meninggalkan ladang tanpa membawa hasil. Anjing yang sangat berjasa bagi tuannya ini punya satu masalah. Dia tidak mempunyai tempat yang nyaman untuk dia beristirahat. Akhirnya suatu ketika diapun berusaha untuk lari dari ladang tuannya itu.

Namun usahanya itu selalu sia-sia, karena rantai yang mengikat lehernya begitu kuatnya. Dia tak pernah putus asa, setiap hari dia menggigit rantai itu. Hingga suatu ketika rantai yang selalu digigitnya pun agak sedikit merenggang. Anjing pun menarik sekuat tenaganya hingga akhirnya diapun terlepas dan bebas dari rantai yang selama ini menjeratnya.

Si anjing berlari kencang meninggalkan ladang sambil menyalak dengan keras seakan merayakan kebebasannya. Hingga tibalah ia disebuah peternakan ayam yang sangat luas. Ayam-ayam itu berlari kesana kemari sambil sesekali berhenti untuk mengais makanan dan minum. Mereka semua riang gembira, si anjing merasa iri dengan keriangan ayam dan seluruh keluarganya, karena ia tidak pernah menemukan kehangatan keluarga yang seperti dia lihat saat itu.

Si anjing pun mendekati peternakan dan masuk kedalamnya. Ayam-ayam tidak memperhatikan anjing sama sekali, sehingga anjing dengan sangat leluasa memasuki peternakan ayam itu. Matanya kesana kemari seperti mencari sesuatu, hingga akhirnya matanya tertuju pada sebuah palungan*.

Tempat itu sangat enak dan nyaman. Ini membuat anjing ingin tinggal disana. Ketika sore tiba, ternak-ternak kembali ke kandang. Mereka langsung menuju ke palungan untuk menikmati makanannya. Namun tiba-tiba ada yang mengeram dan menyalaki mereka. Mereka tidak berani mendekati tempat itu. Masih dalam keadaan takut, mereka berkata satu dengan yang lainnya dari tempat mereka berdiri. “apakah kita pernah punya kesepakatan dengan anjing egois ini “. “ya”, jawab anjing, “aku tidak makan makanan sapi, tapi aku tidak akan membiarkan kalian mendekati tempat ini “.

* : bak tempat makanan dan minuman ternak (kuda, kerbau, burung, dan sebagainya)

Baca cerita fabel lainnya ?