CERPEN ANAK | CURHATAN GINA

CERPEN ANAK | CURHATAN GINA -Hallo...sahabat kumpulan tulisan 25 yang dirahmati Allah, senang sekali masih dapat menyapa sahabat-sahabat semua. Kali ini saya persembahkan tulisan kiriman Alifia Najwa Adibah yang berjudul CURHATAN GINA

Karya ini masuk ke meja redaksi kami pada tanggal 18 Maret 2015 dan Alhamdulillah telah lolos moderasi.Selamat membaca dan jangan lupa berikan apresiasi positif dengan berkomentar yang sopan dan membangun.

TING TONG TING TONG!

Bel rumah berbunyi.

Itu pasti Gia! seruku dalam hati. Gia, adalah tetanggaku. Aku segera berlari membukakan pintu. Itu memang Gia! Aku mempersilahkan Gia masuk.

“Apa yang kamu bawa?” tanyaku.

“Ini laptop Vania,” ujar Gia sambil mengambil laptopnya.

Kemudian dinyalakannya laptop itu. Aku menengok ke laptop Gia.

“Bagaimana kalau kita membuat blog? Nanti aku yang buatin deh.. Kamu yang mendesainnya,” kata Gia.

Aku kaget mendengarkan perkataan Gia. Wow, membuat blog..., aku suka itu! ujarku dalam hati. Aku mengangguk. Gia mengeklik aplikasi Mozilla Firefox. Dengan cepat Gia membuatkan blog. Aku yang selesai membuatkan minuman untuk Gia, segera melihat blog yang akan kami pakai.

“Bagaimana kalau blognya bernama Curhatan GiNa?” usulku.

“Boleh.. Pasti arti GiNa adalah Gia dan Vania?” sahut Gia.

Aku pun mengangguk. Beberapa menit kemudian, blog kami sudah jadi. Aku segera mendesain blognya. Pertama aku mebuatkan header, lalu aku pasang di blog. Kedua, aku menambahkan beberapa laman. Seperti Home, About Owner, linkies, my stuff dan lain lain. Ketiga, aku mengganti background, cursor, favicon, dan blockquote-nya. Terakhir, aku klik “Simpan”.

“Gia, sudah jadi nih desainnya! Kamu dulu yang memosting di blog tentang perkenalan dulu ya! Nanti baru aku. Aku mau cari tutorial blog di laptopku,” Gia mengangguk.

Gia mengambil laptopnya dari tanganku. Setelah itu, aku mengambil laptopku di kamar. Beberapa menit kemudian, sudah ada beberapa tutorial blog yang menurutku unik. Salah satunya, “Cara Menambahkan Widget Game Unik di Blog”. Menurutku, itu yang paling unik. Dari sekian blog yang aku kunjugi, hanya ada beberapa yang terdapat widget game. Menurutku, game yang ada di blog itu bagus dan unik-unik. Maka dari itu, aku menambahkan widget ini. Setelah selesai menambahkan widget-widget, aku memosting perkenalan diriku. Setelah selesai semua, aku menghampiri Gia.

“Gia, apakah kamu sudah selesai? Aku sudah memosting perkenalan diriku dan lebih dari lima tutorial! Apakah kamu sudah melihatnya?” ujarku.

“Aku sudah selesai. Aku juga sudah melihat blognya! Bagus banget lho..,” ujar Gia.

“Bagaimana kalau kami mainkan gamenya?” Gia mengangguk. Gia menggerakkan mousenya ke arah tombol “PLAY”. Setelah itu, ada sebuah pertanyaan dari game tersebut:“Apakah kamu siap?” Itulah pertanyaannya. Gia hanya mengeklik tombol “IYA”. Tiba tiba..., seperti ada kekuatan yang menarik tubuhku makin mendekat ke arah monitor. Aneh, aku tak bisa melawan, tubuhku tersungkur menjatuhi laptop.

“Giaaaa!” teriakku sambil menggapai-gapai ke arah Gia. Sayangnya, sekilas terlihat olehku Gia pun mengalami hal yang sama. Tak ada satu detik, kurasakan tubuhku sangat ringan dan... kami berdua berpindah ke sebuah ruangan dengan dinding-dinding emas dan perak. Aku bertanya-tanya di dalam hati. Tempat apakah ini? Aku dan Gia bingung. Tiba tiba, seseorang menghampiri kami. Seorang lelaki yang berjas putih panjang, sedikit pendek, rambutnya pendek berwarna pirang, botak di bagian depan, serta memakai kacamata.

Seperti Profesor.” bisikku.

“Hai! Para Blogger Lovers!” kata laki-laki itu dengan suara yang membuat bulu merinding.

“Siapa kamu?” tanyaku dan Gia bersama, memberanikah diri.

“Aku Bloggeris Azrel. Panggil saja Geris. Selamat! Kalian adalah orang terpilih untuk menuju ke gua ini! Jika kalian ingin pulang, jawablah pertanyaan pertanyaan yang aku beri!” seru Geris.

“Baiklah! Aku Vania dan ini Gia. Siapa takut dengan tantanganmu?” seruku.

“Jawablah dua pertanyaanku ini! Satu pertanyaan untuk Vania. Menurutmu, blog itu apa? Untuk Gia, bagaimana jika blogmu mepunyai visitors dan followers banyak?” tanya Geris.

“Blog itu menurutku adalah teman curhatku, aku bisa menuangkan perasaanku. Blog juga menurutku sumber ilmu. Jika aku tidak tahu teori beberapa pelajaran, aku mencarinya di blog teman temanku. Serta aku bisa mendesain sesuka hatiku di blog, serta membagikan pengalamanku lewat tulisan di blog. Jadi, mempunyai blog itu berguna,” jawabku pertama kali. Geris mengangguk.

“Jika blogku mempunyai visitors dan followers banyak, aku akan menyenangkan mereka. Dengan cara, memperbanyak postingan yang berguna. Seperti tutorial, tips dan info, dan masih banyak lagi. Aku tidak akan sombong kok..,” jawab Gia.

Geris mengangguk lagi. Geris tertawa dengan suara menggelegar, hingga tubuhnya terguncang-guncang karena tawanya itu. Belum hilang rasa takut kami, tiba tiba seperti ada kekuatan besar yang menarik tubuh kami. Kami seperti tersedot ke sebuah tempat lain.

BRUUK! Aku dan Gia terjatuh. Ternyata, aku sudah kembali ke rumah. Saat kami melihat blog kami, sudah banyak visitors dan followers. Sudah lebih dari tiga ratus. Aku dan Gia kaget. Dari situ, kami mendapatkan sebuah ide.

“Bagaimana kalau kita membuat sebuah cerpen?” ujarku dan Gia bersamaan.

Kami mengangguk. Setelah selesai berdiskusi, aku dan Gia sepakat untuk membuat cerpen yang bercerita tentang pengalaman bertemu Geris. Judulnya, “Geris dan GiNa”. Pasti, kalian sudah tahu arti dari GiNa...Beberapa menit kemudian, cerpen itu jadi. kami memostingnya di blog Curhatan GiNa. Lima menit kemudian blog kami bertambah followers. Awalnya 306 followers, sekarang menjadi 315 followers. Mungkin ini hadiah dari Geris, atau memang takdir kami. Kami berdua berjanji, akan selalu menyenangkan para followers. We love our blog!!