Halo, teman-teman!
Selamat datang kembali di perjalanan seramku dalam mengungkap misteri rumah bernomor #13*. Pada episode sebelumnya, aku bertemu dengan Toni, seorang mantan wartawan yang memberikan informasi berharga tentang ritual yang dilakukan oleh keluarga Wiryawan di rumah itu. Hari ini, aku akan berbagi kisah tentang pengalamanku melihat penampakan pertama di rumah #13*.
Setelah pertemuanku dengan Toni dan penemuan kotak kayu kecil yang berisi buku catatan dan kunci, aku memutuskan untuk kembali ke rumah #13* dengan lebih banyak persiapan. Aku tahu bahwa ada kekuatan gelap yang bermain di rumah itu, dan aku harus sangat berhati-hati. Dengan membawa senter, kamera, notebook, dan kunci kecil yang kutemukan, aku berangkat menuju rumah tersebut di sore hari.
Saat tiba di rumah #13*, suasana suram kembali menyambutku. Matahari sudah mulai terbenam, dan bayangan panjang dari pohon-pohon tua di sekitar rumah memberikan nuansa yang menakutkan. Aku membuka gerbang berderit dan melangkah masuk ke halaman yang penuh dengan rumput liar. Dengan perasaan tegang, aku membuka pintu depan dan memasuki rumah.
Di dalam rumah, keheningan yang menakutkan menyelimuti setiap sudut ruangan. Aku mengarahkan senterku ke berbagai arah, berusaha mencari petunjuk yang mungkin tersembunyi. Aku memutuskan untuk memulai dari ruang bawah tanah, tempat di mana simbol aneh ditemukan dan ritual dilaksanakan.
Aku menuruni tangga kayu yang berderit dan masuk ke ruang bawah tanah yang gelap. Aroma lembap dan debu terasa sangat kuat di sini. Dengan hati-hati, aku mengarahkan senter ke simbol lingkaran dengan bintang di tengah yang ada di lantai. Lilin-lilin hitam yang sudah padam masih berada di sekelilingnya, memberikan kesan ritual yang sangat menyeramkan.
Saat aku sedang mengamati simbol tersebut, tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Udara di sekitar ruang bawah tanah tiba-tiba menjadi sangat dingin. Aku merasakan bulu kudukku merinding dan jantungku berdebar kencang. Perlahan-lahan, aku menoleh ke arah tangga dan melihat bayangan hitam melintas cepat.
Aku menyorotkan senter ke arah bayangan itu, tetapi tidak ada siapa-siapa. Hanya kegelapan yang semakin pekat. Aku mencoba tetap tenang dan melanjutkan penyelidikanku. Aku memutuskan untuk mencari tahu apa yang bisa dibuka dengan kunci kecil yang kutemukan di kotak kayu.
Saat aku menjelajahi ruangan-ruangan lain di rumah itu, aku menemukan sebuah pintu kecil di ujung lorong yang sempit. Pintu itu tampak tua dan terkunci rapat. Aku mencoba kunci kecil yang kutemukan, dan dengan sedikit usaha, kunci itu berhasil membuka pintu.
Di balik pintu kecil itu, aku menemukan sebuah ruangan rahasia yang dipenuhi dengan barang-barang antik dan buku-buku tua. Di sudut ruangan, ada sebuah meja dengan lilin yang sudah padam di atasnya. Di atas meja, terdapat sebuah jurnal yang sangat tua dan sudah usang.
Aku membuka jurnal itu dan mulai membaca. Jurnal itu berisi catatan dari salah satu anggota keluarga Wiryawan yang menggambarkan ritual-ritual yang mereka lakukan. Mereka percaya bahwa dengan melakukan ritual tersebut, mereka bisa mendapatkan kekuatan dan kekayaan. Namun, catatan itu juga menyebutkan tentang entitas jahat yang mulai menguasai rumah dan membawa kehancuran bagi keluarga Wiryawan.
Saat aku sedang membaca jurnal itu, aku mendengar suara langkah kaki berat di luar ruangan rahasia. Suara itu semakin mendekat, dan aku merasa sangat ketakutan. Aku mematikan senterku dan mencoba bersembunyi di sudut ruangan. Jantungku berdebar kencang, dan aku berusaha menahan napas.
Pintu ruangan rahasia perlahan-lahan terbuka, dan aku melihat bayangan hitam besar masuk. Bayangan itu tampak seperti sosok manusia tetapi dengan aura yang sangat menakutkan. Aku merasa ada energi gelap yang sangat kuat dari bayangan itu. Sosok itu berhenti di tengah ruangan, seolah-olah merasakan kehadiranku.
Aku berusaha tetap tenang dan tidak bergerak. Sosok itu berdiam di sana selama beberapa menit yang terasa seperti berjam-jam. Akhirnya, bayangan hitam itu bergerak keluar dari ruangan rahasia, dan pintu kembali tertutup dengan sendirinya.
Aku merasa lega, tetapi juga sangat ketakutan. Aku tahu bahwa apa yang kulihat bukanlah manusia biasa. Ini adalah penampakan dari entitas jahat yang telah menghuni rumah ini sejak lama. Dengan tangan gemetar, aku menghidupkan kembali senterku dan cepat-cepat meninggalkan ruangan rahasia itu.
Aku berlari keluar dari rumah #13*, merasakan udara segar malam yang dingin. Aku kembali ke apartemenku dengan perasaan campur aduk. Penampakan yang kulihat mengonfirmasi bahwa ada sesuatu yang sangat jahat di rumah itu, dan aku harus sangat berhati-hati dalam penyelidikanku selanjutnya.
Nantikan episode selanjutnya di mana aku akan mencoba menghubungkan semua petunjuk yang telah kutemukan dan mencari tahu lebih dalam tentang entitas jahat yang menguasai rumah #13*. Apa yang sebenarnya diinginkan entitas itu? Apakah ada cara untuk menghentikannya? Sampai jumpa di posting berikutnya!
Salam misteri,
Maya
0 Comments:
Post a Comment