PAGAR 13 BINTANG (eps.5)

PAGAR 13 BINTANG (eps.5)– Bagi yang ketinggalan episode 4 baca dulu bagian episode kemaren biar nyambung ceritanya

“saya tau tapi………”, “pak kardi jangan asal bicara lho, nanti kena akibatnya”. Sambar ibu pemilik warung sambil memelototi pak Kardi yang wajahnya mirip tukul arwana itu. Akupun ndak mau kalah, aku terus bertanya kepada pak Kardi “bapak pasti tau kan tentang rumah itu, ayo pak tolong, saya butuh informasinya !” “kita pindah ke rumah saya yuk” kata pak kardi sambil berbisik. Aku pun mengikuti kata pak Kardi “bu’ berapa semuanya ?” “5000 aja mas” kata ibu pemilik warung, sambil mengambil uang yang aku berikan si mengulangi kata-katanya “mas, sebaiknya ndak usah dilanjutkan tugasnya mas, nanti masnya nyesel lho”, “iya bu’ makasih nasehatnya, saya permisi dulu bu”. Kamipun pergi menuju kerumah pak Kardi.

Sesampainya dirumah pak Kardi, pak Kardi langsung menyuruhku masuk juga sepeda motorku. “bawa masuk semuanya mas !” “kenapa pak ?” “sudahlah ikut aja apa kata bapak !”. akupun ikut aja apa kata pak Kardi. Pak Kardi pun menutup semua pintu dan jendela, “ini hanya sekedar keamanan kita aja mas” kata pak Kardi dengan suara lirih. “mas tak buatkan kopi ya ? biar kita ngobrolnya enak” “terserah bapak lah” jawabku sambil merebahkan tubuhku di kursi tamu rumah pak Kardi. Beberapa saat kemudian pak Kardi sudah datang dengan dua cangkir kopi ditengannya. “mari silahkan diminum mumpung masih hangat”, “makasih pak”.

“ngomong-ngomong tadi kita belum kenalan, saya Sukardi biasa dipanggil Kardi”, “saya Firmansyah, panggil saja Firman”. “pak Kardi penduduk asli desa ini ?” tanyaku membuka pembicaraan. “ya mas, saya lahir disini”, “rumahnya kok sepi pak, istri dan anak bapak kemana ?”, “saya tinggal sendiri disini mas, sejak kejadian itu istri dan anak saya pergi”, “kejadian apa pak ?”, pak Kardi diam sejenak, kemudian menghidupkan rokok yang sudah sejak tadi dia pegang. Dengan pipi yang sudah kempot pak Kardi menghisap rokoknya. “ceritanya panjang mas” aku mulai serius menunggu cerita dari pak Kardi, lagi-lagi pak Kardi menghisap rokoknya kemudian meneguk kopinya. “begini mas ceritanya……”

Ma’af pembaca tampaknya anda harus menunggu episode 6. He….he….he…. tenang tarik nafas dulu, kalau tidak sabar anda boleh menulis prediksi anda pada kolom komentar dibawah ini tentang kelanjutan cerita ini.

….anda juga bisa mengajak teman anda terlibat, dengan cara share cerpen ini via facebook, twiter, atau google +

kisah selanjutnya di episode 6