Thursday, January 8, 2015

Cerita Misteri : Pagar 13 Bintang (Episode 4 - Masuk ke Rumah)

Halo, teman-teman!

Setelah menemukan petunjuk dari jurnal Dina, aku merasa semakin dekat dengan misteri rumah #13*. Namun, untuk benar-benar mengungkap kebenaran, aku harus memberanikan diri masuk ke dalam rumah itu sendiri. Hari ini, aku akan menceritakan pengalamanku pertama kali memasuki rumah #13* dan penemuan yang membuat bulu kudukku merinding.

Malam itu, aku mempersiapkan diriku dengan baik. Aku membawa senter, kamera, notebook, dan ponsel untuk merekam segala kejadian yang mungkin terjadi. Dengan perasaan campur aduk antara antusiasme dan ketakutan, aku menuju ke rumah #13* yang terletak di ujung jalan yang sepi.

Saat tiba di depan gerbang rumah, aku melihat pagar besi tua yang dihiasi dengan simbol bintang. Rumah itu tampak megah namun suram, dengan cat yang sudah mengelupas dan jendela-jendela yang tampak gelap. Dengan sedikit ragu, aku membuka gerbang yang berderit dan melangkah masuk ke halaman yang dipenuhi oleh rumput liar dan tanaman yang tumbuh tak teratur.

Ketika aku mendekati pintu depan, aku merasakan udara di sekitarku semakin dingin. Jantungku berdebar kencang saat tanganku menggenggam kenop pintu yang dingin. Aku membuka pintu perlahan dan masuk ke dalam rumah, disambut oleh keheningan yang menakutkan.

Di dalam rumah, suasananya sangat berbeda dengan yang ada di luar. Interiornya masih mempertahankan kemewahan masa lalu dengan perabotan antik dan dekorasi yang elegan. Namun, semuanya tertutup debu tebal, menunjukkan bahwa rumah ini sudah lama tidak dihuni.

Aku mulai menjelajahi ruang tamu yang luas, mengarahkan senternya ke setiap sudut ruangan. Di dinding, tergantung beberapa lukisan keluarga Wiryawan yang tampak serius dan misterius. Mataku tertuju pada satu lukisan seorang wanita dengan gaun putih, wajahnya terlihat dingin dan matanya seakan-akan mengikuti gerakanku.

Aku melanjutkan penjelajahan ke ruang makan yang penuh dengan kursi-kursi berlapis kain merah. Di atas meja makan, ada lilin-lilin yang sudah meleleh habis, memberikan kesan bahwa pernah ada aktivitas di sini, mungkin ritual seperti yang disebutkan dalam catatan sejarah.

Saat aku berjalan menyusuri koridor panjang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Seperti ada mata yang mengawasi dari balik kegelapan. Aku tiba di sebuah pintu yang menuju ke ruang bawah tanah, tempat di mana Dina menemukan simbol aneh. Aku membuka pintu itu dengan hati-hati dan menuruni tangga kayu yang berderit di setiap langkahku.

Ruang bawah tanah itu gelap dan lembap, hanya diterangi oleh cahaya senterku. Dindingnya dipenuhi dengan rak-rak berisi buku-buku tua dan botol-botol kaca. Di tengah ruangan, aku melihat simbol lingkaran dengan bintang di tengahnya, seperti yang ada di foto Dina. Simbol itu diukir di lantai dan dikelilingi oleh lilin-lilin hitam yang sudah padam.

Aku merasakan ada aura yang sangat menekan di ruangan itu, seolah-olah ada sesuatu yang sangat jahat yang pernah terjadi di sini. Dengan rasa ingin tahu yang besar, aku memotret simbol itu dan mencatat semua detailnya. Namun, saat aku sedang memotret, aku mendengar suara langkah kaki di atas tangga. Suara itu berat dan lambat, membuatku merasa sangat tidak nyaman.

Aku menghentikan aktivitasku dan menyorotkan senter ke arah tangga, berharap melihat siapa atau apa yang ada di sana. Tapi tidak ada siapa-siapa. Hanya kegelapan yang semakin menebal. Aku memutuskan untuk cepat-cepat keluar dari ruang bawah tanah dan melanjutkan penjelajahan ke lantai atas.

Di lantai atas, aku menemukan beberapa kamar tidur dengan perabotan yang masih utuh. Di salah satu kamar, aku menemukan sebuah kotak kayu kecil yang terkunci. Aku merasa bahwa kotak ini bisa berisi sesuatu yang penting, jadi aku membawanya bersamaku untuk dibuka nanti.

Saat aku melangkah ke lorong lain, aku tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang mengikutiku. Aku berbalik dan melihat bayangan hitam melintas cepat di ujung lorong. Jantungku berdetak kencang dan aku merasa sangat ketakutan. Aku memutuskan untuk segera meninggalkan rumah itu sebelum sesuatu yang lebih buruk terjadi.

Dengan cepat, aku turun ke lantai bawah dan keluar dari rumah. Udara dingin malam itu terasa menyegarkan setelah berada di dalam rumah yang penuh dengan ketegangan. Aku merasa lega bisa keluar dengan selamat, tetapi juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu.

Aku membawa pulang kotak kayu kecil yang kutemukan dan berencana untuk membukanya. Apakah kotak itu akan mengungkap lebih banyak tentang misteri rumah #13*? Aku tidak sabar untuk mengetahuinya.

Nantikan episode selanjutnya di mana aku akan membuka kotak kayu itu dan melihat apa yang tersembunyi di dalamnya. Apa yang akan kutemukan? Apakah itu akan membantuku mengungkap kebenaran tentang rumah #13*? Sampai jumpa di posting berikutnya!

Salam misteri,

Maya

0 Comments:

Post a Comment