PAGAR 13 BINTANG (eps.3)

PAGAR 13 BINTANG (eps.3) Bagi yang ketinggalan episode lalu baca dulu bagian episode 2 biar nyambung ceritanya

“terima kasih pak ustazd, ustazd,…..ustazd,……. Kemana ustazd tadi ?” ustazd yang tadi memberikan informasi tiba-tiba tak terlihat lagi. Aku semakin penasaran saja, aku langkahkan kaki menuju rumah yang ada dihadapanku. Pelan-pelan aku perhatikan detail dari rumah tersebut. Rumah itu tampak sepi tak berpenghuni, hanya ada garis polisi yang melintang melingkari rumah tersebut. Entah apa yang terjadi dirumah itu, sekilas tak ada yang aneh dengan rumah tersebut, bangunannya masih kokoh tak ada tanda-tanda kerusakan meskipun telah lama ditinggalkan penghuninya, rumput-rumput tumbuh liar tak terpelihara, pintu dan jendela dibiarkan terbuka, sehingga aku dapat melihat isi ruang depan. Diruang depan terdapat 4 buah kursi yang berserakan, pecahan kaca banyak berserakan dilantai entah karena di lempar batu atau karena jendela yang tertiup angin.

Aku langkahkan kaki memasuki rumah tersebut. Kulihat dinding rumah itu yang catnya sudah banyak terkelupas, ada sebuah foto keluarga yang masih tergantung didinding. Kuperhatikan satu-persatu orang yang ada pada gambar foto itu, gambar pada foto itu terdiri dari 6 orang, 2 gambar anak kecil, 2 gambar orang dewasa, dan 2 gambar orang tua. “ya, tuhan ini kan foto ustazd tadi yang menunjukkan rumah ini”. Aku mundur beberapa langkah sambil terus memperhatikan foto itu, kemudian aku memperhatikan 2 foto orang tua. “astagfirullah,…… ini juga aku kenal, ya foto nenek itu,… itu yang aku lihat di lampu merah, yah gambar nenek itu”.

Kring,………kring,…….. HPku tiba-tiba berbunyi, sambil gemetaran aku cari HPku, dan “prang” HPku jatuh, karena hari agak gelap dan rumah itu yang tidak terdapat penerangan aku tidak dapat melihat HPku. Aku meraba sambil mencari dari mana bunyi HPku berasal, hingga “Om,… ini HPnya”, “Ahh…..”, aku kaget bukan kepalang melihat tangan mungil yang memberikan HPku. Setelah kuambil HPku anak itupun lari sambil terus ketawa. Kulihat HPku ternyata dari pak Juna. Sambil terbata-bata aku jawab panggilan itu.

“Hallo, ada apa pak Juna ?,” “kamu sudah sampai dilokasi ?” “Ya pak, bagaimana ?” tanyaku. “Ma’af aku tidak memberitahumu sebelumnya, kamu sebenarnya adalah orang yang ke Sembilan yang aku suruh ke sana, setiap orang yang aku suruh kesana tidak pernah kembali sampai sekarang, aku tidak tahu ada apa dengan mereka, untuk itu aku minta kamu untuk menyelidiki ada apa dirumah itu dan apa yang terjadi pada rekan-rekanmu, aku sangat mengharap akan keberhasilanmu, jadi lakukan yang terbaik untuk misi ini”.

“Tapi pak,……hallo pak,……” tut……tut……..tut……. sambungan berakhir. “Ah sial, kenapa kuterima tugas ini !”. aku duduk sambil memandangi langit diluar yang mulai gelap, kutengadahkan tanganku keatas sambil berteriak “kenapa harus aku ?”

Apa yang sebenarnya terjadi pada rumah dan anak buah pak Juna ? Tulis prediksi anda pada kolom komentar dibawah ini.

anda juga bisa mengajak teman anda terlibat, dengan cara meneruskan pertanyaan pada cerpen ini via facebook, twiter, google +

kisah selanjutnya di episode 4