PAGAR 13 BINTANG (eps.10)

PAGAR 13 BINTANG (eps.10)– Bagi yang ketinggalan episode 9 baca dulu bagian episode kemaren biar nyambung ceritanya

“Brak…!!!” seseorang datang dari pintu depan, aku segera mencari tempat untuk bersembunyi, aku masuk sebuah kamar yang terdekat dengan kamar itu. Kututup pintu kamar agar tak terlihat. “srek……srek…..srek……”, kudengar langkah kaki masuk kedalam rumah itu, ku intip siapa yang datang, belum sempat aku melihat siapa orang tersebut tiba-tiba, “mas Firman silahkan keluar !, ada sesuatu yang saya mau bicarakan”, katanya dengan suara yang lembut. Pelan-pelan aku buka pintu, ku lihat sosok alim dengan wajah penuh senyum berdiri didepan pintu dia adalah pak Ahmad yang dulu aku kenal dengan pak ustadz. “tidak usah takut mas Firman, saya tunjukkan sesuatu”, pak Ahmad berjalan menuju kamar yang sedari tadi membuat aku penasaran. Dibukanya kunci kamar dan pelan-pelan dibukanya, “Assalamu’alaikum”, kata pak Ahmad dengan suara lembut. “Wa’alikum salam”, jawab seseorang dari dalam kamar. “mas Firman mari silahkan masuk !” kata pak Ahmad sambil menarik tanganku. Kulihat seorang wanita berambut panjang duduk diatas kasur, kamar yang hanya berukuran 3 x 3 itu terlihat bersih dinding dan segala sesuatu yang ada disana tampak tertapa rapi berbanding terbalik dengan keadaan diluar kamar yang tampak kotor tak terurus.

“siapa perempuan itu pak ?”aku memberanikan diri untuk bertanya kepada pak Ahmad. Pak Ahmad terdiam, matanya terlihat berkaca-kaca, “dia….. istri…… saya…….”, “apa yang terjadi dengan istri bapak ?” tanyaku penuh dengan perasaan penasaran. “ceritanya panjang mas, pasti pak Kardi sudah banyak bercerita kepada mas Firman”, “ya pak, tapi saya belum dengar seluruhnya”. “kami dulu adalah keluarga yang bahagia”, pak Ahmad berhenti bicara sambil menyeka air matanya. Kemudian pak Ahmad melanjutkan perkataannya “kami saling sayang menyayangi, tidak ada kata-kata kasar atau bahkan keras dirumah ini, antara saya dan istri, anak-anak, mertua bahkan pembantu”. “trus kenapa sekarang jadi seperti ini ?” tanyaku lagi. “mas Firman, bukti bahwa Allah sayang kepada kita adalah dengan memberikan cobaan kepada kita, yang sebenarnya itu yang akan meninggikan derajat kita di sisi-Nya”, “maksud bapak bagaimana ?”, “mas Firman, ditengah kebahagiaan kami dengan kehadiran putra kami yang kedua”. Pak menghentikan kata-katanya, aku melihat kesedihan yang begitu dalam pada diri pak Ahmad. “ma’af pak kalau pertanyaan saya membuat bapak sedih”, “tidak apa-apa mas, inilah kenyataan, sepahit apapun saya harus kuat”. “saya yang akan melanjutkan ceritanya mas” kata seseorang yang datang dari belakang yang ternyata adalah bapak mertua pak Ahmad.

Bagaimanakah cerita selanjutnya, ikuti saja episode selanjutnya, OK sampai ketemu di episode selanjutnya pasti makin seru…….. “ingat kalau tidak berani baca sendiri anda juga bisa mengajak teman anda untuk berbagi keseruan membaca cerita ini, dengan cara share cerpen ini via facebook, twiter, atau google +

kisah selanjutnya di episode 11