KUNCI SUKSES

Kemaren aku tidak sengaja bertemu dengan teman lamaku. Tak disangka sekarang dia sudah menjadi seorang pengusaha yang cukup dibilang sukses.

Dulu semasa masih nyantri di pondok modern Gontor temanku yang satu ini memang seorang kaligrafer.

Setelah sekian lama ternyata dia terus menekuni kegemarannya dalam kaligrafi. Dan sekarang dia mengembangkan hobi kaligrafinya dengan menggunakan media yang lain.

Sekarang media yang dia gunakan adalah logam kuningan. Dan ternyata hasilnya sungguh luar biasa indah. Kini dia mulai memperkenalkan karya-karyanya lewat media online dengan membuat sebuah blog yaitu https://alwildansouvenir.blogspot.com

yah sekalian promosiin blognya namanya juga temen. hehehe......

Setelah ngobrol kesana-kemari tentang pengalaman kami masing-masing, kamipun berpisah. Satu yang aku ingat dari obrolan kami adalah usahanya yang tak kenal lelah.

Dia bilang “kesuksesan yang telah saya capai sekarang ini bukanlah sesuatu yang instan. Saya yakin mayoritas dari anda hanya memperhatikan hasil akhirnya saja tanpa mau perduli dengan berbagai macam liku-liku saya untuk bisa mencapainya”.

Memang mayoritas orang sekarang lebih suka berfikir instan untuk mencapai sesuatu dari pada harus berproses untuk mencapainya.

Padahal jika kita mau berfikir sejenak, semua yang ada dimuka bumi ini berproses. Pohon berbuah itu dimulai dari bunga, Ayam berproses mulai dari telur, Manusia berproses mulai dari anak-anak.

Jadi jikalau kita menginginkan sukses maka kita harus mau berproses, tidak ada yang instan, karena itu SUNNATULLAH (ketetapan Allah).

Kemudian selain daripada itu yang terpenting dalam usaha mencapai kesuksesan adalah buang kata GAGAL dan SIA-SIA dari kamus kehidupan kita. Karena kegagalan adalah salah satu bentuk proses dan itu memang sengaja Allah buat untuk kita dan tidak ada kesia-siaan didalamnya.

Singa raja rimba perkasa hanya berhasil di 1/4 pemburuannya, itu berarti 25 % berhasil dan 75 % belum berhasil.

Dengan kemungkinan yang amat kecil inilah hewan-hewan predator lain memiliki nasib sama, tapi tidak ada hewan-hewan ini yang merasa gagal dan putus asa lalu berhenti berburu karena mereka tidak pernah merasa usaha mereka sia-sia.

Kita pasti menduga kalau hewan predator berburu karena dipaksa oleh rasa lapar. Pendapat ini salah, hewan-hewan ini memilki insting tidak pernah menyerah dalam diri mereka. Bagi alam tidak ada istilah gagal, tidak ada istilah usaha yang sia-sia

lihatlah !

1/2 dari telur ikan habis dimakan bahkan sebelum menetas,

1/2 dari anak beruang mati sebelum dewasa,

sebagian besar hujan turun diatas samudera,

sebagian besar bibit tanaman tidak tumbuh karena dimakan burung-burung dst.

Satu-satunya mahluk yang tidak patuh pada hukum ini adalah manusia, hanya manusia yang bila gagal dalam usahanya merasa gagal dan sia-sia, padahal ia berusaha baru sekali atau masih amat sangat sedikit.

Hakekat kegagalan manusia adalah keyakinannya bahwa dia gagal lalu berhenti dari usaha, padahal Allah sudah mengingatkan bahwa untuk berhasil bagi manusia bukan terletak pada pencapaiannya tapi pada kesinambungan usahanya, firman-Nya : " dan bagi manusia itu tidak lain hanyalah usahanya dan usahanya itulah yang nantinya akan diperlihatkan ( kepadanya ) ".

Jadi kesimpulannya adalah nikmatilah proses yang sudah Allah siapkan untuk kita dalam mencapai kesuksesan disamping itu jangan pernah merasa gagal dan menganggap usaha kita sia-sia.

Itulah kunci sukses yang sebenarnya. Selamat mencoba, saya tunggu anda didepan pintu gerbang kesuksesan. Ini kata terakhirnya sambil nyelonong pergi.

Jika anda termotivasi dengan cerita ini tolong bagikan, semoga menjadi Amal jaiah untuk kita semua.

Amien......