KISAH HIKMAH | KUE KACANG, COKLAT DAN KEJU

“Tok! tok! tok!” suara ketukan di pintu toples.

“Selamat pagi kue kacang,” terdengar suara dari luar toples.

"Oh, rupanya kue cokelat. Selamat pagi juga kue cokelat,” jawab kue kacang,

“kenapa kamu masih di luar? ” tanya kue kacang kepada kue cokelat.

“Iya kue kacang, aku masih panas, baru saja keluar dari open, jadi tidak bisa langsung masuk ke rumah toples,” jawab kue cokelat.

“Oh, iya, ya, aku lupa,” kata kue kacang.

“Aku juga dulu setelah keluar dari open tidak bisa masuk ke rumah toples”.

“Mengapa begitu?” terdengar sebuah suara kecil.

“Siapa ya?” Hampir bersamaan kue kacang dan kue cokelat bertanya.

“Saya kue keju,” jawab kue keju dari seberang kue cokelat.

“Oh kamu kue keju tentu saja kamu bertanya begitu karena kamu belum dimasak jadi belum mengetahui perjalanan aku bisa sampai di rumah toples ya?” kata kue kacang.

“Baiklah, akan aku jelaskan,” kata kue kacang.

"Kita kan terbuat dari berbagai campuran bahan kue, setelah selesai dicampur kita mulai dibentuk dengan berbagai bentuk yang lucu dan menarik, setelah itu kita akan dimasak, biasanya dimasukkan ke dalam open supaya matang dan menjadi kue yang enak dimakan".

"Nah, setelah matang, kita akan dikeluarkan dari open dan ditaruh di tempat yang luas dan berlubang-lubang, supaya uap panas yang ada pada kita segera pergi dan kita menjadi kering".

"Setelah kita benar- benar dingin, baru dimasukkan ke rumah toples".

"Kita di susun rapi bersama teman-teman yang lain".

"Jika kita masih panas dan masih banyak mengandung uap air sudah dimasukkan ke dalam rumah toples, maka uap panas itu akan menjadi embun, kemudian membasahi rumah toples dan mencair di dalam toples".

"Jika terkena air dari uap panas itu, kita akan lembab dan mudah sekali terkena jamur".

"Kemudian kita mengeluarkan bau yang tidak enak karena jamur itu".

"Akhirnya kita rusak dan tidak dapat dimakan lagi karena kue yang sudah berjamur bisa membuat sakit orang yang makan. Tentu saja ortang tua akan sedih jika melihat anak-anak yang lucu menjadi sakit”.

“Oh begitu ya? Aku jadi ingat suatu peristiwa ketika ada seorang anak kecil berkata seperti ini. “Ma, kuenya sudah rusak ya, baunya dan rasanya tidak enak dan ada bintik- bintik putih dan hitam di kuenya. Kenapa ya ma? Padahal aku suka sekali kue ini, aku jadi sedih tidak bisa makan kuenya,” ujar anak itu sambil membawa toples kue dan menghampiri mamanya.

“Oh, ya kue ini sudah rusak nak, kita buang saja nanti mama belikan yang baru".

"Mungkin kue itu sudah lama atau belum kering sudah dimasukkan ke toples sehingga lembab atau setiap kali membuka toples kamu lupa menutupnya kembali sehingga udara masuk, kue jadi tidak enak lagi.”

"Aduh sedih sekali ya jika kita harus di buang ke tempat sampah, aku tidak mau begitu,” ujar kue keju sedih.

“Sudahlah kue keju, kamu tidak perlu bersedih,” kata kue kacang dan kue cokelat menghibur kue keju.

“Iya, mudah-mudahan peristiwa itu tidak menimpa kita ya,” kata kue keju.

“Kue keju seperti aku kan banyak sekali kandungan lemak dan susunya sehingga lebih cepat rusak dibandingkan kalian berdua,” ujar kue keju sedih.

“Jangan bersedih kue keju, sebentar lagi hari lebaran, biasanya kue-kue seperti kita akan cepat habis, jadi tidak perlu disimpan lama-lama,” kata kue kacang dan kue cokelat.

“Oh, begitu ya,” kata kue keju sambil tersenyum.