CERITA LIBURAN | LIBURAN ASYIK KE AYANA

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum wr. wb. Hallo...sahabat kumpulan tulisan 25 yang dirahmati Allah, pada postingan kali ini kami persembahkan sebuah Cerita Pendek LIBURAN. Cerita kita kali ini tentang rencana anak-anak kelas 6 berwisata ke Candi Gedong Songo dan Ayana. Kalian juga dapat membaca cerita-cerita yang lain melalui link berikut ini CERITA LIBURAN

OK...seperti apakah cerita tentang LIBURAN ASYIK DI AYANA ini ? langsung kita simak saja ceritanya. Inilah cerita tentang LIBURAN ASYIK DI AYANA

Suatu hari sebelum liburan dimulai. Aku bersama beberapa siswa kelas 6 duduk santai di depan kelas. Kami ngobrol santai dan bercanda. “pak, bagaimana kalau liburan semester ini kita piknik?” celetuk seorang siswa. “kemana?” jawabku. Langsung semua mengeluarkan usulannya masing-masing. Tetapi sebelum melebar kemana-mana, aku membatasi area kunjungan. “semua boleh usul, tapi tempatnya tidak boleh terlalu jauh.” Kataku kepada anak-anak.

“Pak guru bagaimana kalau ke BANDUNGAN ?”, “Saat liburan sekolah yang lalu aku bersama keluarga jalan-jalan ke Bandungan. Bandungan kan tidak terlalu jauh jaraknya tidak terlalu jauh dari Jepara. Sama halnya dengan Kopeng (Salatiga).”kata seorang siswa dengan semangat.

Bandungan sejak dulu dikenal sebagai lokasi liburan keluarga yang populer dan berhawa sejuk karena berada di kaki Gunung Ungaran. Selain banyak penginapan, wisatawan yang melancong ke Bandungan, bisa mengunjungi tempat-tempat liburan seperti Candi Gedong Songo, Pasar Tradisional Bandungan, Komplek Wisata Umbul Sidomukti, Tahu Serasi, Ikan Bakar Jimbaran, dan lain-lain. Di setiap tempat rekreasi itu, aktivitas mencicipi kuliner dan berkuda keliling lokasi, adalah sesuatu kegiatan yang mengasyikkan.

“Ke Candi Gedong Songo aja pak!” usul siswa lainnya.

“Ah sudah bosan. Sudah berkali-kali aku liburan ke Candi Gedong Songo, selalu gagal sampai ke Candi yang ke sembilan. Capeknya minta ampun" reaksi siswa lainnya spontan.

Memang, kalau berjalan kaki dari candi pertama sampai ke candi ke sembilan dibutuhkan fisik yang kuat karena kontur tanahnya mendaki dan jaraknya lumayan jauh. Sebenarnya bisa diatasi dengan naik kuda sewaan. Tapi kadang ragu karena tak biasa naik kuda, apalagi rasanya bergoyang-goyang terus saat naik kuda.

"Gini saja. Nanti yang mau naik sampai ke Candi ke sembilan, silahkan saja. Yang tidak kuat naik, berhenti saja di candi pertama" kataku memberikan penjelasan pada semua siswa dan langsung diiyakan.

“Siapa yang bisa bercerita keadaan Candi Gedong Songo sekarang?” tanyaku kepada anak-anak.

“Wisata Candi Gedong Songo sekarang sudah banyak berubah, mungkin ada yang baru kemarin datang kesana?”

“saya pak!” kata seorang siswa, “minggu lalu saya bersama keluarga baru saja liburan dari sana.”

“baiklah, ayo coba ceritakan!”

“Minggu lalu saya bersama keluarga liburan ke Gedong Songo. Dari rumah kami mengendarai kendaraan pribadi. Setelah sampai di jalan raya nanti kita akan disambut oleh gapura bertulisan Kawasan Wisata Candi Gedong Songo, kemudian kita akan melewati Taman Bunga Celosia Gedong Songo. Kalau kita mau kita bisa berhenti sebentar disana, karena banyak spot untuk foto selfi di taman bunga itu yang instagramable. Kita bisa foto di taman yang ada miniatur Menara Eiffel, Kincir Angin, Rumah Hobbit, Payung-payung, Merlion Singapore. Tapi kita harus bayar Rp. 10.000,-“ cerita siswa.

“kalau tiket masuknya berapa ?”tanyaku.

“Sebelum masuk, kami ke loket masuk Kawasan Wisata Candi Gedong Songo dengan membayar sebesar Rp. 10.000,- per orang untuk biaya masuk ke objek wisata.”

“itu sudah termasuk membayar semuanya?”

“ngaklah pak, kalau ada rencana ke Ayana tiket masuknya Rp. 20.000,- untuk dewasa dan Rp. 10.000,- untuk anak-anak. Di Ayana, Bapak sama keluarga bisa foto-foto selfi di spot-spot kekinian dengan membayar Rp. 5.000,- per spot” jawab siswa.

“Setelah karcisnya diperiksa di pintu masuk, kita nanti langsung menuju jalur pendakian area Candi yang pertama. Kendati kita disana siang hari, sinar matahari cerah dan langit membiru tapi hawanya tetap terasa sejuk.”

“Di pelataran candi pertama, sebelah kiri, tampak balon udara bertuliskan AYANA bergerak-gerak ditiup angin. Jalan menuju ke Ayana dibuat tersendiri (150 meter dari Candi) dan berujung pada pintu masuk bagi yang memiliki karcis Ayana. Jalan ini berbeda jalur dengan jalan ke arah Candi, walaupun masih satu kompleks dengan Candi Songo.”

“Di Ayana saya melihat buble tent atau rumah balon dan di dalam balon itu pengunjung bisa masuk dan berfoto. Tempat foto lain, bisa di ruang santai yang ada di tengah kolam. Ada juga balon udara, kursi santai (seperti yang diletakkan di pinggir kolam), vip lounge ayana, dan masih banyak lagi yang berupa taman bantal.”

“Di Ayana wisatawan bisa santai bahkan bergembira menggunakan fasilitas yang tersedia apalagi bisa menjadi spot foto yang kekinian.”

“Nah, bagaimana kita liburan ke Gedong Songo? Candi, warisan sejarah budaya Hindu, zaman Syailendra abad ke 9 (tahun 927 masehi) dan juga Ayana, wisata kekinian dan instagramable. Karena disana tidak ada yang gratis, siapkan uang kalian semampunya.”kataku.

“setuju…!!!” jawab anak-anak serempak

Selamat liburan dan nikmatilah pemandangan alam indah di kaki Gunung Ungaran itu dengan suguhan view ke arah Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Telomoyo dan Rawa Pening.

Demikianlah cerita pendek LIBURAN dengan judul LIBURAN ASYIK DI AYANA semoga bermanfaat.

Baca cerita liburan lainnya !