Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah bergadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setia kegelaan akan terang benderang.
Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang-orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang-orang yang tertindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.
Saat anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa dibalik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.
Ketika anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa tali itu akan segera putus.
Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Illahi membuka “jendela” seraya berkata : “Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”.
Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s.). Itu tak lain karena suara agung kala telah bertitah, “Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.
Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang ma’shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang un menyelimuti Abu Bakar.
Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan kondisi yang (mungkin) sangat kelam,umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidu mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal,mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.
Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malampun datang silih berganti. Meski demikinan, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.
0 Comments:
Post a Comment